Karakteristik Penelitian Sosial Feminis
– Advokasi posisi nilai feminisme dan prespektif.
– Penolakan dalam seksisme suatu asumsi,konsep dan pertanyaan penelitian.
– Pembuataan koneksi empatik antara penelitian dan pembelajaran feminisme tersebut.
– Sensitivitas terhadap bagaimana hubungan gender dan kekuasaan menembus semua bidang kehidupan sosial.
– Pendirian perasaan pribadi peneliti dan teknik penelitian persimpangan dan batas penyeberangan antar bidang akademik.
– Pengakuan dimensi emosional dan saling ketergantungan dalam pengalaman manusia.
– Penelitian berorientasi aksi yang berupaya fasilitas perubahan pribadi dan sosial.
Karakteristik Penelitian Social postmodern.
– Penolakan semua ideologi dan terorganisir sistem keyakinan, termasuk semua teori sosial.
– Kuat ketergantungan pada intuisi, imajinasi, pengalaman pribadi dan emosi.
– Makna dan pesimisme, keyakinan bahwa dunia tidak pernah akan meningkat.
– Subjektivitas yang ekstrim dimana tidak ada distinetion antara mental dan dunia luar.
– Bersemangat relativisme dimana ada banyak interpretasi terbatas, tidak lebih unggul dari yang dukungan terhadap kompleksitas keragaman kekacauan yang terus berubah.
– Penolakan mempelajari masa lalu/tempat yang berbeda karena hanya disini sekarang adalah relevan.
– Keyakinan bahwa kausalitas tidak bisa dipelajari karena hidup ini cepat berubah.
– Sikap tegas bahwa penelitian tidak pernah benar mewakili apa yang terjadi di dunia sosial.
Sumber : (W.Lawrence Newman, metode penelitian sosial, dan kuantitatif, edisi ketiga, 1991)